Jumat, 30 Mei 2008

Ngumpul Yok

Halo teman-teman Kelompok PA kembali untuk bersatu, istilah unity in diversity cukup baik bagi kita. Semua mewarnai dinamika perkembangan dari kelompok PA.

Kita ngumpul lagi bahasin masalah perkembangan pelayanan yang ada. Bukankah pemuda adalah ujung tombak dalam kreasi untuk menemukan solusi-solusi yang tepat bagi setiap permasalah yang kita hadapi.
Waktu merenung diperlukan. Kita akan berangkat ke Pantai Kura-kura, untuk refreshing dan sharing. Ingat dan doakan tanggal 6-7-8 Juli 2008. Siapkan waktu (ingat cutinya), sikapkan Hati (ingat semangatnya) dan siapkan kesehatan (ingat tubuhnya).

Ayo, semua bergabung lagi, bikin blog dan ambil bagian dalam menuliskan ide-ide yang pernah dituangkan dalam diskusi non-formal yang kita lakukan.

2 komentar:

Julianto mengatakan...

Hidup ini penuh rintangan. Banyak rambu stop. Palang menghadang. Langkah kita sering dihentikan oleh kemalasan, kegagalan, keraguan, penyakit, musibah, kesukaran, kepahitan, trauma masa silam, dan sebagainya. Jika kita sendirian, besar kemungkinan untuk berhenti. Namun tidak bila bersama Tuhan. Bersama Dia, hambatan sebesar apa pun dapat kita lewati. Jika kematian pun tak sanggup menghentikan-Nya, semua yang lain pun tidak. Hidup kita adalah sebuah perjalanan; agar tak mudah dihentikan oleh penghalang, berjalanlah bersama Dia yang bangkit!

Julianto mengatakan...

Hidup kristiani ibarat lomba lari. Kita harus memelihara iman sampai akhir. Di akhir hidupnya, Paulus berkata mantap bahwa ia telah berhasil mencapai garis akhir. Apa rahasianya? Kepada Timotius, penerusnya, Paulus menekankan perlunya 3 hal: penguasaan diri, kesabaran menderita, dan ketekunan menjalankan panggilan Tuhan dalam situasi dan kondisi apa pun (ayat 5). Ibarat lomba lari, semua atlet bersemangat ketika berangkat dari titik start. Titik kritis terjadi saat masalah menghadang. Kelelahan, kepanasan, dan kehausan menggoda untuk berhenti. Hanya mereka yang terus berjuang sambil sabar menanggung ketidaknyamanan, akan tiba di garis akhir.